DILI- 30/05/2018 Sekretaris Eksekutif Human Capital Development Fund (Portugis-FDCH) Isménio Martins da Silva menegaskan bahwa dalam Konstitusi RDTL pasal 159 secara jelas telah menetapkan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris adalah bahasa pengantar dalam pekerjaan pada instansi publik, untuk itu perlu dikembangkan di Timor-Leste.

Hal ini dikatakannya dalam acara penutupan pelatihan Bahasa Indonesia yang dilaksanakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Tentang pengembangan Bahasa Indonesia di Timor-Leste, Isménio mengaku sudah mendiskusikan hal tersebut berkali-kali kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Timor-Leste.

“Hal yang terpenting bagi kami saat ini adalah perlunya pengembangan Bahasa Indoensia di sini (Timor-Leste) karena sekitar 800 orang penerima beasiswa mengikuti kuliah di Indonesia, dan terakhir ada 52 orang yang berangkat dan kuliah disana (Indonesia)”, ungkap Pemimpin FDCH tersebut.

Disela-sela sambutannya, pria  yang memimpin FDCH sejak tahun 2014 itu tidak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Kedutaan Besar Republik Indonesia yang mana telah mengorganisir kegiatan pelatihan tersebut. Karena menurutnya nanti akan menjadi refensi yang penting bagi FDCH untuk kerjasama kedepannya dengan Pemerintah Indonesia.

Menanggapi hal itu, Duta Besar Indonesia untuk Timor-Leste, Sahat Sitorus mengatakan bahwa kedua negara  (Timor-Leste dan Indonesia) adalah saudara serumpun oleh karenanya sangatlah penting kerjasama antar kedua negara di bidang pendidikan untuk membangun masa depan Timor-Leste yang lebih cerah

“Ini adalah wujud nyata dari kerjasama yang selama ini dibangun antar kedua negaa di bidang pendidikan dan pelatihan”. Sitorus mengatakan hal ini didepan para peserta pelatihan.

Lebih lanjut Diplomat ini mengatakan bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa diplomasi khusus dan penting ketika Timor-Leste diterima dan menjadi negara anggota ASEAN, karena hampir 2/3 dari negara-negara anggota ASEAN berbicara bahasa Indonesia.

Pelatihan tersebut ditutup dengan kegiatan seperti lomba pidato dan cerita dongeng, dan 10 peserta terbaik akan mendapatkan kesempatan berpidato dan menceritakan dongeng di Istana Negara Kepresidenan RI di Jakarta.

Hadir dalam acara tersebut Sekretaris Eksekutif FDCH Bapak Isménio Martins da Silva, Duta Besar Republik Indonesia Bapak Sahat Sitorus, Atase Pendidikan Indonesia untuk Timor-Leste Bapak Sedercor Melatunan, Perwakilan Kementerian Pendidikan Perguruan Tinggi dan Rektor dari beberapa Universitas di Timor-Leste. (Media FDCH)

Related Post :


Total Viewer : 2244 Views || Category: Berita